Ads 468x60px

LDK-JS UNPAR

"Bersama Kita Bisa"

Social Icons

Peringatan Maulid Nabi, POLTEKKES Palangka Raya


Bismillahirrahmanirrahim.. Alhamdulillahirrabill’alamin.. puji syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, keimanan dan segala kebaikan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Tauladan kita nabi Muhammad SAW kepada keluarga serta Umat beliau yang istiqomah menegakan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.
Alhamdulillahirrabil’alamin..  pada hari minggu, 15 Rabiul Awal 1434 H (27 januari 2013) beberapa pengurus LDK-JS UNPAR menghadiri undangan Ikatan Mahasiswa Islam Poltekkes Palangka Raya (IMIPP) dalam acara maulid nabi yang dilaksanakan di Masjid Aqidah, bersama pemateri ust. H. Mas’ud.

Tetap Semangat Meskipun Liburan


Musim liburan telah menyapa para mahasiswa di Universitas Palangkaraya. Tradisi pulang kampung pun menjadi sebuah ritual yang sangat dirindukan oleh mereka yang tinggal jauh dari sanak saudara, sekedar untuk melepas kangen dan beristirahat dari kepenatan selama berkuliah yang tentunya dipenuhi kado-kado melelahkan dari para dosen.
Lantas bagaimana dengan aktifitas Unit Kerja Mahasiswa yang ditinggal kader-kadernya?  Banyak UKM yang sepertinya juga menghentikan sejenak aktifitas mereka terpaut liburan ini, namun tidak semua karena mereka yang tertinggal ternyata masih punya aktifitas menarik seperti yang dilakukan LDK JS UNPAR.

Sederhana itu Mulia



Asalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya untuk Mu ya Robb, Tuhan semesta alam. Lafadz yang amat agung yang memiliki untaian makna seribu rasa. Ucapan yang mengantarkan kekikiran menuju keberkahan, kemunafikan menjelma menjadi kejujuran, rasa sedih berubah ikatan kasih, menyamarkan pesimis menyatakan optimis. Rantai keagungan yang terulur bagi para hamba yang bersyukur. Bersyukur pula dalam kesempatan ini, ijinkan ane untuk berujar fikir pada lembar mulia ini, untuk mengingatkan kembali diri ane pribadi dan pembaca sekalian akan hakikat “kemuliaan” hakiki.

Mancing Mania, Selangkah menuju acara Menakjubkan


Minggu 13 januari lalu sungai kahayan yang membelah kota Palangka Raya kedatangan tamu-tamu dari peserta Pra Silat season 2 LDK JS-UNPAR. Kunjungan kali ini bukan sekedar kunjungan, ini merupakan rangkaian dari kegiatan menuju SILAT 1 yang bertujuan menjaring orang-orang yang peduli dengan Islam di kampus UNPAR.
Mancing mania, itulah nama kegiatan yang dilaksanakan kala itu. Dengan jumlah peserta sekitar 30 orang acara sederhana diwarnai dengan aksi sangat gembira oleh para peserta, bahkan ada dari mereka yang histeris setelah ikan-ikan terkail di pancingan nya, hingga ada pula peserta yang tidak mau berhenti memancing setelah sesi tersebut selesai.

Niat


Fungsi niat dalam ibadah sangatlah penting. Karena itu setiap muslim harus senantiasa memperbaiki niat dalam ibadahnya, yaitu ikhlas untuk Allah semata.

‘Umar ibnul Khaththab ra. berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda:
“Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Maka siapa yang amalan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya itu kepada apa yang dia tujukan/niatkan.”

Hadits yang agung di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam beberapa tempat di kitab Shahih-nya (hadits no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689, 6953) dan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya (no. 1908).
Al-Imam Al-Bukhari membuka kitab Shahih-nya dengan hadits ini dan menempatkannya seperti khutbah/mukaddimah bagi kitab beliau, sebagai isyarat bahwasanya setiap amalan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan wajah Allah Subhanahu Wata’ala maka amalan itu batil, tidak akan diperoleh buah/hasilnya di dunia, terlebih lagi di akhirat. Karena itulah berkata Abdurrahman bin Mahdi: “Seandainya aku membuat bab-bab dalam sebuah kitab niscaya aku tempatkan pada setiap bab hadits Umar tentang amalan itu dengan niatnya.” Beliau juga mengatakan: “Siapa yang ingin menulis sebuah kitab maka hendaknya ia memulai dengan hadits .” (Jam’iul ‘Ulum wal Hikam, karya Ibnu Rajab Al-Hambali, hal. 59-60. Muassasah Ar-Risalah, cet. ke-4, th. 1413 H/1993 M)
Hadits ini selain diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim, juga diriwayatkan para imam yang lain. Dan komentar tentang hadits ini kami cukupkan dengan menukil ucapan Ibnu Rajab Al-Hambali di atas karena terdapatnya kifayah (kecukupan/memadai).