Alhamdulillah
pada hari minggu (17/11) segenap mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus
Jama’ah Shalahuddin Universitas Palangka Raya atau yang akrab disapa LDK-JS Unpar
bersama dosen-dosen dan ratusan peserta yang hadir menggelar kegiatan “Rihlah
Akbar” di Bukit Batu Banama Kelurahan Tangkiling, Palangka Raya.
Keutamaan Bulan Muharram
Bulan Muharram adalah salah satu dari empat
bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah,
Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya jumlah
bulan di Kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan
langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah:
36)
Open House LDK JS UNPAR Dan Training Motivasi
Perubahan Menuju Pribadi Sukses dan Mulia, Tiga hari pasca Orientasi
pengenalan kampus mentalitas mahasiswa baru muslim Universitas Palangka Raya
kembali di training. pada kegiatan open House dan training motivasi LDK JS
UNPAR. Kegiatan yang menjadi salah satu event special tahunan LDK ini adalah
sebagai bentuk
Matahari Dan Bulan
Perhatikan pula keadaan matahari dan bulan
saat terbit dan tenggelam. Keduanya penentu siang dan malam. Kalau keduanya
tidak terbit, tentu dunia akan kacau. Bagaimana manusia bekerja mencari nafkah
dan mengatur urusan mereka jika dunia gelap gulita? Bagaimana mereka menikmati
kehidupan ini kalau tidak ada cahaya?
Hewan Dan Tumbuhan
Di antara ayat-Nya lagi adalah penciptaan hewan dengan
bermacam sifat, jenis, bentuk,
manfaat, warna serta keajaiban-keajaibannya. Ada yang berjalan dengan perut,
ada yang dengan dua kaki, empat kaki. Ada yang senjatanya di kaki; yaitu hewan
bercakar/kuku tajam; ada yang senjatanya adalah paruh seperti elang, rajawali,
dan gagak; ada yang bersenjatakan gigi; ada juga yang senjatanya berupa tanduk
untuk membela diri dari orang yang hendak menangkapnya.
Makna Ukhuwah Islamiyah
Waktu-Waktu Yang Mustajab
Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut.
Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya
Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya
Dosa
Dari Nawas bin Sam’an rodhiallohu ‘anhu bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim)
Dan
dari Wabishah bin Ma’bad rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku datang kepada
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apakah engkau datang
untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda,
“Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa
dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan
keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (Hadits
hasan yang kami riwayatkan dari Musnad Imam Ahmad bin Hambal dan Musnad Imam
Ad-Darimi dengan sanad hasan)
Meninggalkan Perkara yang Tidak berguna
Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)
Kedudukan Hadits
Hadits ini merupakan landasan dalam
bab adab.
Kebagusan Islam Seseorang
Kebagusan Islam seseorang
bertingkat-tingkat. Cukuplah seseorang berpredikat bagus Islamnya jika telah
melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang haram. Dan puncak kebagusannya
jika sampai derajat ihsan, yang tersebut dalam hadits ke-dua. Besarnya pahala
dan tingginya kemuliaan seseorang sesuai dengan kadar kebagusan Islamnya.
Agama adalah nasihat
Dari Abu Ruqoyyah Tamiim bin Aus Ad-Daari rodhiyallohu’anhu, sesungguhnya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Agama itu adalah nasihat”. Kami (sahabat) bertanya: ”Untuk siapa?” Beliau bersabda: ”Untuk Alloh, kitab-Nya, rosul-Nya, pemimpin-pemimpin umat islam, dan untuk seluruh muslimin.” (HR.Muslim)
Jangan Marah
Dari
Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi
sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Rosululloh
sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya
berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhori)
Rahasia Di balik Jawaban Rasulullah
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa
sallam berulang kali diminta wasiat atau nasihatnya oleh para sahabat. Jawaban
yang diberikan oleh Rasulullah berbeda-beda. Rahasia perbedaan jawaban tersebut
menurut ulama ada 2, yaitu:
Wasiat Emas Imam Syafi’i seputar Menuntut Ilmu
Abu ‘Ashim Muhtar Arifin, Lc.
Nama Imam Syafi’i rohimahulloh tak asing lagi di telinga kaum muslimin. Bahkan kebanyakan kaum muslimin di negeri ini menisbatkan dirinya kepada madzhab beliau rohimahulloh.Untuk itulah, perlu kiranya kita mengetahui bagaimana Imam Syafi’i ini mewajibkan para penuntut ilmuagar kembali merujuk kepada dalil-dalil syar’i dalam mempelajari ilmu syar’i.
Mutiara Emas Imam Syafi’i.
Mutiara Emas Imam Syafi’i.
Imam Syafi’i rohimahulloh telah membuat perumpamaan bagi penuntut ilmu syar’i yang tidak berdasarkan hujjah. Beliau berkata:
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ.
“Perumpamaan orang yang mencari ilmu tanpa hujjah adalah seperti orang yang mencari kayu bakar pada malam hari, ia membawa seikat kayu, di mana di dalamnya terdapat ular yang siap mematuknya, sedangkan dia tidak mengetahuinya.” (Manaqib Syafi’i, karya al-Baihaqi, jilid 2, hal. 143; al-Madkhol, karya beliau juga, no. 262, hal. 211; Hilyah al-Auliya`, jilid IX, hal. 125; Adab asy-Syafi’i, karya Abu Hatim, hal. 100; Tawaali at-Ta`siis, karya al-Hafidz Ibnu Hajar, hal. 135)
Matahari
Matahari adalah unit terbesar dari sistem tata surya kita. Matahari sangatlah panas dan mengandung gas yang selalu terbakar. Di permukaannya selalu terjadi ledakan bagaikan jutaan bom atom yang dijatuhkan tiap waktu. Ledakan ini menghasilkan lidah api raksasa yang ukurannya 40 atau 50 kali lebih besar dari bumi kita.
Matahari seperti bola api raksasa yang memberikan panas dan cahaya yang sangat besar dari permukaannya. Ruang angkasa, bagaimanapun, gelap gulita. Bumi kita adalah salah satu bagian yang indah dari kegelapan mutlak itu. Dan, tidak ada unit lain selain matahari di tata surya kita yang mampu menyinari dan menghangatkan bumi kita. Apabila bukan dari matahari, maka akan terjadi malam selama-lamanya, dan setiap daerah akan terselimuti es. Kehidupan dengan begitu akan mustahil, dan kita pun tidak akan ada.
Matahari seperti bola api raksasa yang memberikan panas dan cahaya yang sangat besar dari permukaannya. Ruang angkasa, bagaimanapun, gelap gulita. Bumi kita adalah salah satu bagian yang indah dari kegelapan mutlak itu. Dan, tidak ada unit lain selain matahari di tata surya kita yang mampu menyinari dan menghangatkan bumi kita. Apabila bukan dari matahari, maka akan terjadi malam selama-lamanya, dan setiap daerah akan terselimuti es. Kehidupan dengan begitu akan mustahil, dan kita pun tidak akan ada.
Penjelasan Allah Tentang Besi dalam QS Al-Hadiid : 25
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut :
Artinya : "…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (QS Al-Hadiid : 25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Allah Sudah Memberitahukan betapa luarbiasanya Sidik Jari manusia dalam Qur'an Surah Al Qiyamah : 3-4
Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:
Artinya : "Apakah manusia mengira bahwa
Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami
mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (QS Al
Qiyamah : 3-4)
Penekanan pada sidik
jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang
adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di
dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang
lain.
Larangan Menghina Agama Lain
Menulis sebuah artikel yang kontroversial, jelas akan menarik orang untuk membacanya. akan tetapi juga akan menarik banyak orang untuk berdebat tidak secara ilmiah, akan tetapi secara nafsu. walaupun admin yang menulis artikel tersebut telah menulis peringatan-peringatan, akan tetapi itu tidak akan bisa mencegah orang-orang untuk saling menghina dan merendahkan.
Fenomena seperti ini sangatlah disayangkan ketika bangsa ini sedang akan berkembang dalam ilmu pengetahuan. pembahasan yang tanpa tinjauan yang bijak sebelumnya dan ditulis secara tidak ilmiah, menjadikan permusuhan semakin luas.
Adab Makan dan Minum dalam Islam
Islam melarang keras penggunaan piring atau gelas dari emas dan perak untuk makan dan minum. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
ولا تشربوا في آنية الذهب والفضة، ولا تأكلوا في صحافهما، فإنها لهم في الدنيا ولكم في الآخرة
Artinya : "Dan janganlah kalian minum dari gelas emas atau perak, dan jangan (pula) makan menggunakannya. bahwa itu (piring/gelas dari emas dan perak) untuk mereka (non-muslim) didunia dan untuk kita diakherat." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Abu Juhaifah berkata :
Berkatalah yang baik atau diam
Berkatalah yang baik atau diam, ya kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah SWT termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi, banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (Muttafaq ‘Alaihi)
Lalu dalam hadist lain disebutkan:
“Allah memberi rahmat kepada orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapatkan keselamatan.” (HR Ibnul Mubarak)
“Allah memberi rahmat kepada orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapatkan keselamatan.” (HR Ibnul Mubarak)
Penyumbat Saluran Rezeki
Allah SWT menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan-Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita yang sudah Allah jamin pemenuhannya. Yang dibutuhkan adalah mau atau tidak kita mencarinya. Yang lebih tinggi lagi benar atau tidak cara mendapatkannya. Rezeki di sini tentu bukan sekadar uang. Ilmu, kesehatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya dibanding uang.
Walau demikian, ada banyak orang yang dipusingkan dengan masalah pembagian rezeki ini. “Kok rezeki saya seret banget, padahal sudah mati-matian mencarinya?” “Mengapa ya saya gagal terus dalam bisnis?” “Mengapa hati saya tidak pernah tenang?” Ada banyak penyebab, mungkin cara mencarinya yang kurang profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada kondisi yang menyebabkan Allah Azza wa Jalla“menahan” rezeki yang bersangkutan. Poin terakhir inilah yang akan kita bahas. Mengapa aliran rezeki kita tersumbat? Apa saja penyebabnya?
SILAT 1 “BE AMAZING GENERATION WITH US”
Kebersamaan
yang membangun ukhuwah tegak berdiri di 3 hari pelaksanaan SILAT 1.
Orang-orang terpilih yang berasal dari berbagai tempat telah mengikutinya, dan
kini telah siap bergabung dan bersama-sama berjuang untuk menegakkan kebaikan
di bumi cinta ini.
Setiap
hari dari subuh hingga malam mereka ditempa oleh ilmu yang disajikan pemateri
dan amanah-amanah yang diberikan dari panitia. Tanpa beban, itulah yang
terlukis dari garis-garis wajah mereka ketika menunaikan nya.
Rasa
lelah yang mereka rasakan ditengah-tengah menuntut ilmu tak mengalahkan rasa
ingin belajar mengenal islam secara lebih dalam disana. Banyak yang
berkesan-kesan karena kebersamaan lah lah yang memantapkan hati mereka, bersemangat
di tengah kepenatan hinggak tetap bertahan ketika cuaca pun terus berubah-ubah.
SILAT (Super Islamic Leadership Training)
Apakah teman-teman sudah tau Apa sih SILAT itu ?””
Untuk Apa sih koq diadakannya SILAT ?,,
Siapa saja ya.. yg boleh ikut silat ?”,
Kapan sih acaranya diadakan?,.”
em.... Super Islamic Leadership Training atau disingkat SILAT
merupakan kegiatan pelatihan bagaimana menjadi seorang pemimpin islami. Peserta
silat tidak hanya akan menerima materi namun juga akan dilatihan bagaimana
menjadi pemimpin yang islami, wooooWW.. pasti seru bukan???
Acara Silat akan diadakan Selama dua hari berturut-turut dan
peserta silat juga akan bermalam pada suatu tempat yang sudah ditententukan
panitia, em.. Asyik bukan…””
Untuk konsumsi peserta &^*(*))() (sst..
tenang, konsumsi selama dua hari itu akan disiapkan oleh panitia) . So..
Peserta tidak perlu pusing^ mikirin konsumsi. ;-)
Virus Merah Jambu
Seberapa berbahayakah virus ini
menyerangku? Apa saja yang ku rasakan saat aku dinyatakan positif mengidapnya?
Apa penyebabnya aku bisa terserang virus itu? Bagaimana caraku mengobatinya?
Kiranya bukan pertanyaan seperti itu yang pantas ditanyakan
kepada dokter umum, atau spesialis. Psikiater
tuh yang cocok…
Teman-teman, itu rupanya bukan virus yang akan langsung
menyerang tubuh kita. Yang akan menyebabkan kita sakit fisik. Namun ini lebih
parah lagi, lebih tepatnya saya akan mengatakan itulah satu-satunya virus yang
mudah menyerang semua insan. Kenapa?
Karena merupakan sebuah fitrah dari Allah yang diberikan kepada kita manusia. Fitrah apa? PERASAAN…
Ikhwan Ideal
Hariku tetap menjadi hari yang berarti. Kadang ku habiskan
cuman ngajakin jasadiah dan ruhiyah nyantai, dengarin musik, maen game, nonton
sinetron, tidur-tiduran, nyemil, dan banyak lainnya. “Berarti kan…” artinya
sudah pasti sedang malas. Masya Allah…
Mahasiswa pintar itu ranahnya: kampus, pendidikan,
tinggi-tinggian nilai akademisnya, belajar dengan keras biar nilai ujiannya
memuaskan, fokus dengarin ceramah dosen, aktif diskusi di kelas, kerjain tugas
dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu. Sepertinya
masih ada yang lain lagi yang aku kurang tau.
Apa itu semua sudah menjadi karakter
seorang mahasiswa yang ideal?
Hem, kayanya belum ya. Kok bisa jawab gitu?
Alasannya : mahasiswa yang pintar akademisnya
dan sosialnya, namun belum ideal namanya kalau tidak diimbangi dengan
ibadahnya.
Peringatan Maulid Nabi, POLTEKKES Palangka Raya
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillahirrabill’alamin.. puji syukur kepada Allah SWT yang selalu
memberikan kesehatan, keimanan dan segala kebaikan kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Tauladan kita nabi Muhammad SAW
kepada keluarga serta Umat beliau yang istiqomah menegakan yang ma’ruf dan
mencegah yang munkar.
Alhamdulillahirrabil’alamin.. pada hari minggu, 15 Rabiul Awal 1434 H (27
januari 2013) beberapa pengurus LDK-JS UNPAR menghadiri undangan Ikatan
Mahasiswa Islam Poltekkes Palangka Raya (IMIPP) dalam acara maulid nabi yang
dilaksanakan di Masjid Aqidah, bersama pemateri ust. H. Mas’ud.
Tetap Semangat Meskipun Liburan
Musim
liburan telah menyapa para mahasiswa di Universitas Palangkaraya. Tradisi
pulang kampung pun menjadi sebuah ritual yang sangat dirindukan oleh mereka
yang tinggal jauh dari sanak saudara, sekedar untuk melepas kangen dan
beristirahat dari kepenatan selama berkuliah yang tentunya dipenuhi kado-kado
melelahkan dari para dosen.
Lantas
bagaimana dengan aktifitas Unit Kerja Mahasiswa yang ditinggal
kader-kadernya? Banyak UKM yang
sepertinya juga menghentikan sejenak aktifitas mereka terpaut liburan ini,
namun tidak semua karena mereka yang tertinggal ternyata masih punya aktifitas
menarik seperti yang dilakukan LDK JS UNPAR.
Sederhana itu Mulia
Asalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya untuk Mu
ya Robb, Tuhan semesta alam. Lafadz yang amat agung yang memiliki untaian makna
seribu rasa. Ucapan yang mengantarkan kekikiran menuju keberkahan, kemunafikan
menjelma menjadi kejujuran, rasa sedih berubah ikatan kasih, menyamarkan
pesimis menyatakan optimis. Rantai keagungan yang terulur bagi para hamba yang
bersyukur. Bersyukur pula dalam kesempatan ini, ijinkan ane untuk berujar fikir
pada lembar mulia ini, untuk mengingatkan kembali diri ane pribadi dan pembaca
sekalian akan hakikat “kemuliaan” hakiki.
Mancing Mania, Selangkah menuju acara Menakjubkan
Minggu
13 januari lalu sungai kahayan yang membelah kota Palangka Raya kedatangan
tamu-tamu dari peserta Pra Silat season 2 LDK JS-UNPAR. Kunjungan kali ini
bukan sekedar kunjungan, ini merupakan rangkaian dari kegiatan menuju SILAT 1
yang bertujuan menjaring orang-orang yang peduli dengan Islam di kampus UNPAR.
Mancing
mania, itulah nama kegiatan yang dilaksanakan kala itu. Dengan jumlah peserta
sekitar 30 orang acara sederhana diwarnai dengan aksi sangat gembira oleh para
peserta, bahkan ada dari mereka yang histeris setelah ikan-ikan terkail di
pancingan nya, hingga ada pula peserta yang tidak mau berhenti memancing
setelah sesi tersebut selesai.
Niat
Fungsi niat dalam ibadah sangatlah penting. Karena itu setiap muslim harus senantiasa memperbaiki niat dalam ibadahnya, yaitu ikhlas untuk Allah semata.
‘Umar ibnul Khaththab ra. berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda:
“Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Maka siapa yang amalan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya itu kepada apa yang dia tujukan/niatkan.”
Hadits yang agung di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam beberapa tempat di kitab Shahih-nya (hadits no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689, 6953) dan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya (no. 1908).
Al-Imam Al-Bukhari membuka kitab Shahih-nya dengan hadits ini dan menempatkannya seperti khutbah/mukaddimah bagi kitab beliau, sebagai isyarat bahwasanya setiap amalan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan wajah Allah Subhanahu Wata’ala maka amalan itu batil, tidak akan diperoleh buah/hasilnya di dunia, terlebih lagi di akhirat. Karena itulah berkata Abdurrahman bin Mahdi: “Seandainya aku membuat bab-bab dalam sebuah kitab niscaya aku tempatkan pada setiap bab hadits Umar tentang amalan itu dengan niatnya.” Beliau juga mengatakan: “Siapa yang ingin menulis sebuah kitab maka hendaknya ia memulai dengan hadits .” (Jam’iul ‘Ulum wal Hikam, karya Ibnu Rajab Al-Hambali, hal. 59-60. Muassasah Ar-Risalah, cet. ke-4, th. 1413 H/1993 M)
Hadits ini selain diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim, juga diriwayatkan para imam yang lain. Dan komentar tentang hadits ini kami cukupkan dengan menukil ucapan Ibnu Rajab Al-Hambali di atas karena terdapatnya kifayah (kecukupan/memadai).
Langganan:
Postingan (Atom)